Doc. MPA PPMI |
Informatika Mesir 19/07, Kairo. Pemilu Raya telah berakhir, presiden terpilih 2017/2018 telah dilantik pada
Selasa 18 Juni 2017 di Aula Pasanggrahan, KPMJB, Hay Asyir,
Kairo. Tentu Panitia Pemilu Raya (PPR) sebagai penanggung jawaban pesta demokrasi tahunan Masisir tersebut juga telah bebas tugas.
Namun, sorotan dan penilaian Masisir pada umumnya tak bisa
dilepaskan begitu saja atas kinerja mereka baik dari sisi positif maupun
negatif. Bagaimana pun Pemilu Raya adalah even besar untuk menunjukan kehidupan Demokrasi di
tengah pluralitas Masisir. Jadi, wajar bila kinerja para panitia menjadi bahan diskusi dan
pelajaran.
Albi Tisnadi
Ramadhan, selaku ketua panitia merasa puas dengan kinerja kawan-kawannya, pasalnya dua tahun terakhir ini, Masisir hanya memiliki calon
tunggal dalam pemilu raya. Walaupun Albi merasa panitia kekurangan referensi,
pengalaman (karena banyak mahasiswa baru) namun ia mengapresiasi kinerja
panitia tahun ini.
“Kolektif, responsif, always together”, sebut Albi menilai kinerja kawan-kawannya.
Belum lagi
suasana Masisir yang kurang kondusif
setelah diterpa berbagai isu sensisitf seperti asrama dan pewajiban bayar
‘mahal’ dimuka, masalah temus dan lain sebagainya. Namun Mahasiswa jurusan Dirasat
Islamiyah itu menganggap hal-hal tersebut hanya sebagai bumbu, karena sebenarnya itu adalah tantangan untuk Presiden dan Wakil
terpilih.
PPR juga
menyisakan cerita yang kurang sedap. Tepatnya ketika waktu pemilihan, TPS yang
terletak di Darrosah mengalami masalah administrasi. Satu halaman daftar hadir peserta
terlewat dan tak terisi. Muncul asumsi bahwa surat suara hilang, dan tentu anggapan seperti itu menyebar dengan
cepat di forum-forum Masisir. Namun akhirnya pihak panitia
memberikan klarifikasi langsung.
Menilik Kinerja
PPR tahun ini Presiden Demisioner PPMI, Ahmad Baihaqi Maskum mengatakan Panitia
secara umum cukup solid dan saling menguatkan. Kuat dan tetap bertahan meski
banyak masalah di dalamnya. Mahasiswa asal Kalimantan tersebut mengkritik masalah ketepatan waktu, dimana kepastian dimulainya
acara harus tepat. Jika Maghrib, maka seharusnya mulai Maghrib, dan musim panas juga seharusnya
menjadi pertimbangan untuk menentukan waktu acara. [] Azrul Faisal Kazein
No comments:
Post a Comment