Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenang Sosok Cendekiawan Berotak Jerman nan Berhati Makkah, B.J. Habibie

Saturday, September 14, 2019 | September 14, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-14T18:07:44Z
Foto: Habibie saat muda

Informatikamesir.com, Kairo – Innaa lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’uun, kalimat pertama yang keluar untuk mengawali acara “Shalat Ghaib dan Doa Bersama” yang dilaksanakan oleh Organisasi Satuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ORSAT ICMI) Kairo pada hari Kamis (12/9).

Bertempat di aula Wisma Nusantara lt. 5, acara ini dimaksudkan sebagai wujud belasungkawa sekaligus mengenang sosok guru bangsa yang banyak dikenal sebagai seorang cendekiawan berotak Jerman nan berhati Makkah, ialah Bacharuddin Jusuf Habibie yang mana telah kembali ke pangkuan Sang Ilahi.

“Kehilangan sosok yang sangat berkontribusi bagi Indonesia, bukan hanya sebagai guru bangsa,  tetapi beliau juga adalah orang tua kita. Kita merasakan efek dan juga pengaruh yang ia berikan, tidak hanya terbatas di Indonesia saja, bahkan kebaikan - kebaikannya itu sampai bisa kita rasakan di Bumi Kinanah,” ungkap Ahmad Budiman, Lc. Dipl., Ketua Umum ORSAT ICMI Kairo.


Alm. B.J. Habibie saat berkunjung ke Wisma Nusantara (Dok. Arsip ICMI Kairo)

B.J Habibie sangat paham bagaimana kondisi mahasiswa Indonesia di perantauan, sehingga dengan begitu, ketika ia mengetahui ada organisasi mahasiswa di Mesir, dan ada orang-orang yang sedang berjihad mempelajari agama, maka jiwanya pun tergerak untuk membentuk dan membangun tempat untuk mahasiswa yaitu Wisma Nusantara.

Dan tentu, dengan segala prospek dan potensi yang dimiliki oleh para mahasiswa Indonesia yang ada di Kairo waktu itu, terbentuklah cabang dari ICMI Pusat yang kemudian dinamakan dengan ORSAT ICMI KAIRO.

Ahmad Budiman menuturkan “Sejarah seorang Habibie itu sungguh luar biasa, beliau lahir pada 25 Juni tahun 1936 dan wafat pada 11 September tahun 2019. Delapan puluh tiga tahun adalah umur yang panjang, yang Allah berikan kepada beliau, tapi ternyata dengan umur panjang yang diberikan, beliau mampu memberikan karya-karya terbaik untuk anak bangsa di negeri kita tercinta,” ujarnya kepada segenap hadirin.

“Prestasi beliau juga sangat luar biasa di bidang teknologi, sampai beliau dikenal dengan sebutan MR. Crack, yang ketika itu orang di dunia sangat terpukau dan bangga dengan beliau. Alangkah besar peran yang diberikan oleh Pak Habibie, yang mana kemajuan, kehebatan, karya yang beliau hasilkan itu membuat bangsa Indonesia menjadi tinggi dalam kacamata dunia,” tambah Budiman.

Keluarga Besar ORSAT ICMI Kairo melaksanakan doa bersama dan Shalat Ghaib di Wisma Nusantara (Dok. ICMI Kairo)

Abdul Fatah selaku ketua panitia, dalam prakatanya menuturkan “Salah satu sumbangsih beliau yang nyata, yang kita rasakan hingga sekarang adalah gedung Wisma Nusantara ini, yang mana gedung ini adalah wakaf dan usaha beliau semasa di pemerintahan. Serta banyak sekali pemikiran-pemikiran beliau yang merubah paradigma keberislaman di Indonesia yang mana Pak Habibie menjadi warna tersendiri baginya,” jelas Fatah.

“Habibie ketika  telah besar di Jerman, kemudian pulang ke Indonesia ditertawakan, tidak dianggap, membuat terobosan diremehkan, dan  ketika sudah menjadi Presiden dijegal, tapi di akhir hayatnya Habibie menang. Semua kalangan pada saat Habibie wafat sangat merasa kehilangan… Dan kini, Eyang Habibie yang dulu menerbangkan orang-orang, saat ini Eyang Habibie terbang dengan keabadiannya,” tutup Fatah dalam prakatanya.

Reporter: Muhammad Ash Shabur
Editor: Muh. Nur Taufiq al-Hakim


           

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update