PPMI sebagai poros pergerakan keorganisasian Masisir tak akan
pernah sepi dari berbagai kegiatan. Habis satu acara, maka seribu acara akan
mengantri untuk diurus. Begitulah sekiranya kalimat yang dapat menggambarkan
PPMI dan Masisir dengan segala hiruk-pikuk kesibukannya.Ahmad Bayhaqi
Maskum selaku presiden PPMI mengutarakan peran PPMI terhadap Masisir, “Sejatinya PPMI
adalah induk dari segala kegiatan yang berada di Masisir.Ia menjadi poros
keorganisasiandankegiatan ditengah masyarakat Masisir
yang kompleks. Banyak yang datang dari latar belakang berbeda, Maka PPMI hadir
untuk menyatukan persepsi dari bermacam ideologi yang ada di Masisir.”
A Bayhaqi Maskum dan Ikhwan
Hakim Rangkuti sebagi ketua dan wakil ketua terpilih langsung bergerak merancang pergerakan jangka pendek, dan beberapa
program kerja yang memang sengaja dirancang untuk jangka panjang, demi mencapai visi “Menjadikan PPMI yang berkarakter dan
KECE (Komunikatif, Edukatif, Cekatan, dan Enerjik).”
Meskipun belum lama dilantik, pengurus PPMI
tahun ini telah mengadakan beberapa rapat penting yang akan menunjang kehidupan
Masisir secara keseluruhan. Diantaranya adalah rapat Ormaba dan rapat dengan
parlemen wafidin sebagai bukti realisasi tugas
PPMI sebagai wadah pergerakan Masisir.
Dalam mengurusi kedatangan dan orientasi
mahasiswa baru, panitia telah terbentuk 2 minggu sebelum Ormaba diadakan. “Dalam
Ormaba tahun ini, kita telah mengundang ulama muda Mesir karismatik syekh
Usamah Sayyid Azhari.” kata Mahmud Abdullah, ketua Ormaba tahun ini.
Dalam pelaksanaannya, Ormaba tahun ini berjalan selama 5 hari terhitung dari tanggal 20 hingga 24 september 2016. Hari pertama diisi dengan pengenalan Al-Azhar, hari kedua tentang kekeluargaan,
hari ketiga tentang kemasisiran, hari keempat tentang almameter,
dan diakhiri penutup acara Ormaba dengan outdoor ke Museum terbuka Muiz li
Dinillah atau ziarah komplek pemakaman para wali.
Di lain kesempatan, PPMI sempat menyambung silaturahmi dengan Parlemen Wâfidîn (pelajar pendatang). Parlemen Wâfidîn merupakan
poros pergerakan mahasiswa Al
Azhar non-Mesir. Melalui parlemen inilah akan terkumpul
saran ataupun keluhan yang berasal dari organisasi-organisasi pelajar luar
negeri secara keseluruhan. Beberapa poin penting yang dihasilkan dari rapat ini
diantaranya adalah kesepakatan untuk saling bersinergi dalam menjaga kemanan semua
mahasiswa. Dalam rapat ini PPMI dan parlemen juga sepakat untuk mempermudah
administrasi akademisi seluruh Masisir mulai dari Markaz Lughah hingga
problem-problem yang sering dijumpai mahasiswa S1, S2 dan S3. “Dalam
setiap tingkatan akademik, Masisir sering mendapati permasalahan. Maka melalui parlemen dan
PPMI, mahasiswa dapat mencurahkan segala keluhan untuk dibawa dan dilaporkan keGrand
Syekh al-Azhar.” Ujar presiden yang akrab disapa
Abay ini.
Wisuda yang merupakan acara tahunan
PPMI juga tak luput dari perbincangan. Acara yang rencananya akan
dilaksanakan pada awal Oktober ini hampir bisa dipastikan tidak akan dilaksanakan
di ACC karena ACC sedang dalam perbaikan dan tidak mungkin digunakan. Makanya,
ada dua kemungkinan tempat diadakan wisuda tahun ini, yaitu Aula Cairo
University dan Aula Muhammad Abduh.“Dua aula ini dinilai lebih tepat sebagai
pengganti aula ACC yang sedang direnovasi. Karena selain harganya lebih murah, aula ini tidak kalah indah
dibanding aula ACC.” Kata Abay. Dalam hal tempat, Masisir dirasa tak akan banyak merisaukan.
PPMI pun berusaha agar Grand Syekh al-Azhar bisa turut hadir pada acara wisuda nanti.“Dalam hal ini
kami telah bertemu dengan Dr. Ahmad Fauzi sebagai bagian Idaraat Wafidiin untuk
membicarakan masalah kehadiran Grand Syeikh di acara wisuda. Karena
itulah yang menjadi evaluasi tiap tahun.” Tambah Abay.
Segera setelah acara wisuda selesai PPMI tak ingin ketinggalan
gerak untuk meramaikan aktifitas Masisir. Dalam rangka menghidupkan gairah keilmuan Masisir, Abay dan kawan-kawan
mencanangkan sebuah agenda diskusi besar yang meliputi seluruh insan akademi
Masisir.“Acara diskusi ini akan kita konsep seperti acara ILC (Indonesia Lawyers
Club). Jadi, kami (PPMI) akan menentukan
sebuah tema untuk sama-sama dilahap oleh masing-masing peserta dengan dipandu
oleh seorang Moderator.” Kata Ikhwan Hakim Rangkuti, Wakil Presiden PPMI.
Meskipun tak surut dari kegiatan, PPMI diharapkan dapat berperan
aktif untuk membantu segala bidang di Masisir terkhusus bidang akademisi. Senada
dengan hal ini Dr. Usman Syihab yang bertindak sebagai Atase Pendidikan
memberikan komentar, “PPMI dalam segala kegiatannya harus menunjang pengembangan
mahasiswa baik keterampilan ataupun akademisi. Karena
masing-masing mahasiswa punya kecenderungan, maka seharusnya PPMI dengan kegiatannya
dapat menyalurkan bakat masing-masing mahasiswa dan tentunya tidak melupakan
akademis S1. Karena itu adalah syarat kita untuk bisa survive di dunia luar.” ujar alumnus University of
Malaysia ini. (Mustafa, Edy Zamara, Ibnu Idris)
No comments:
Post a Comment