IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) ORSAT KAIRO
A.
SEKILAS TENTANG LAHIRNYA ICMI ORSAT KAIRO
Organisasi Satuan (ORSAT)
adalah kelompok terkecil dalam Organisasi ICMI, setelah ORWIL (Organisasi Wilayah) dan Pusat (ICMI
Pusat). Lahirnya ICMI ORSAT Kairo, bermula dari kunjungan delegasi ICMI
Pusat dalam rangka Sosialisasi ICMI ke Kairo, negara-negara Eropa dan Amerika,
pada tanggal 3-10 Juli 1991, Tim itu terdiri dari: Prof. Dr. Ahmad Baiquni
selaku Ketua rombongan, Prof. Dr. Wardiman Djoyonegoro, Dr. Ahmad Watik
Pratiknya dan Prof Dr. Amin Rais. Mereka
memaparkan panjang lebar (baca: Orientasi) tentang urgensi keberadaan Ikatan Cendekiawan
Muslim Se-Indonesia (ICMI) di Indonesia, seperti belum adanya organisasi yang
mampu mengorganisir berbagai potensi umat Islam yang banyak bertebaran, maka
kehadiran ICMI diantaranya untuk mengorganisir berbagai potensi tersebut dan
mengembangkannya agar banyak dirasakan manfaatnya oleh bangsa maupun negara
Indonesia. Pada kesempatan itu pula mereka menawarkan didirikannya ICMI
ORSAT KAIRO.
Sejumlah 25 Orang
masyarakat Indonesia di Kairo yang hadir dalam pertemuan yang bertempat di
Wisma Duta KBRI Kairo itu secara serentak menyambutnya dengan pekikan
takbir: "Allâhu Akbâr" tiga kali, diikuti dengan
penandatanganan "Pernyataan bersama", yang intinya "menyambut
baik" kehadiran ICMI di bumi Kinanah (Mesir). Pernyataan bersama
tersebut disaksikan oleh Bapak Prof. Dr.
Ahmad Baiquni selaku ketua Tim dan Bapak Abdurrahman Djajaprawira, Duta besar
RI untuk Republik Arab Mesir di Kairo saat itu, pada tanggal 3 Juli 1991. Dan
tanggal itu adalah hari lahirnya ICMI ORSAT Kairo.
B.
WAJAH ICMI ORSAT KAIRO
ICMI Orsat Kairo boleh dibilang memiliki
keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan Orsat-orsat yang lain, hal ini
karena pengurus dan anggotanya 97% adalah para mahasiswa, baik yang sedang
menempuh pendidikan program pendidikan S1, S2 maupun S3.
Untuk Masa Bakti 2006-2008
Program-program ICMI Orsat Kairo dikelompokkan pada beberapa departemen dengan
beberapa bidang garapan, sebagai berikut:
C. DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
1. Departemen IMTAK & IPTEK
Garapannya meliputi :
a. Bidang Konsep & Keilmuan
Bidang ini mengupayakan
beberapa program seperti : Pelatihan dan
Kursus-kursus serta studi Intensif. Mengikuti perkembangan konsep-konsep
kecendekiaan, keilmuan dan keislaman serta kemanusiaan, gagasan-gagasan baru yang
muncul dan berkembang pada setiap seminar dan kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya,
mengembangkannya dalam dialog secara kritis, serta menyusun buku.
Bidang ini juga membawahi
Forum Telaah Literatur (FTL), yang memiliki
perhatian besar dalam kajian Turats al-Islamiy.
b. MASIKA (Majlis Sinergi Kalam)
Masika adalah ajang kajian
dan dialog para cendekiawan muda. Di MASIKA,
setiap minggu pada setiap masa aktif kegiatan, mereka mengadakan diskusi
dan kajian-kajian dengan tema-tema klasik dalam disiplin ilmu kalam dan
kajian pemikiran kontemporer. Bahkan tidak jarang mendatangkan seorang pakar,
baik dari dewan pakar ICMI Kairo, maupun cendekiawan Mesir untuk membahas dan
mendiskusikan permasalahan-permasalahan dengan tema tertentu.
c. CIMAS (Center For
Information Middle East and Africa Studies)
Bidang garapannya:
Menyelenggarakan kajian dialog intensif tentang studi kawasan Timteng dan
Afrika, baik dari sisi politik, sosial maupun seni dan kebudayaannya. Tak
jarang, mereka melakukan temu tokoh bersama para pakar yang berkompeten di
bidang Timur Tengah dan Afrika. Diharapkan, alumni dari kajian ini mampu
menguasai informasi tentang kawasan Timur Tengah dan Afrika.
d. PAKEIS (Pusat Kajian Ekonomi Islam)
Kegiatan bidang ini adalah
menyelenggarakan diskusi dan pelatihan intensif tentang perbankan syari`ah,
membentuk pusat kajian ekonomi Islam. Mengkaji fikih bank Islam, service
bank, dan investasi.
Target kedepan yang
dicita-citakan dari pendirian PAKEIS ini adalah bagaimana para aktifis
PAKEIS setelah selesai mengikuti program ini mampu menjadi pengawas syari`ah dari
lembaga keuangan Islam yang ada di Indonesia.
2. Departemen Wawasan &
Potensi
Program yang ada di Departemen ini meliputi:
a. ABDIKA
Adalah wahana refleksi
praktis keagamaan. ABDIKA menerbitkan buku-buku kecil dengan tema-tema praktis
keislaman keseharian, seperti Shalat, Puasa, Zakat, Idul Fitri, Hijrah, Maulid
dan lain-lain. ABDIKA juga menerbitkan buletin kegamaan dengan nama :
"Dzikir". Disamping itu ABDIKA menjadi organiser bagi kegiatan
Majelis Dzikir bulanan bagi anggota ICMI Orst Kairo
d. SAMAHTA (Sanggar Terjemah & Pustaka)
SAMAHTA atau (Sanggar
Terjemah dan Kajian Pustaka) adalah bidang garapan ICMI Kairo yang secara rutin
mengadakan gerakan penterjemahan. Di sini para peserta sanggar melatih menerjemah
dari bahasa Arab ke Bahasa Indonesia dan sebaliknya. Untuk saat ini SAMAHTA
ICMI Orsat Kairo, telah menjadi sentral penerjemahan surat-surat resmi dan
Ijazah Mahasiswa Indonesia di Mesir serta pernah menjalin kerjasama dengan CV.
KUWAIS GRASINDO yang bergerak di bidang penterjemahan naskah buku-buku khazanah
keislaman.
d. Seni dan Sastra Islam
Kebutuhan
masyarakat terhadap hiburan yang islami, mendidik dan menyegarkan menjadi
landasan ICMI Orsat Kairo untuk menggarap bidang ini. Sanggar Sastra Islam, Nasyid
dan garapan lain menjadi sasaran bidang ini. Terbukti, sanggar ini berhasil
membentuk Tim Nasyid Best Light dengan Album Perdana ”Cahaya Hidup”
Dalam
khazanah kekayaan karya seni Islam, sanggar ini juga bergerak dalam seni
kaligrafi (tulis menulis indah arab). Dengan nama AFANIN, sanggar ini aktif
mengikuti sekolah kaligrafi yang didirikan oleh kaligrafer-kaligrafer
kenamaan Mesir. Hingga kini sanggar ini telah menciptakan berbagai macam
karya-karya kaligrafi.
3.
Departemen Media dan Komunikasi
Garapan departemen ini meliputi :
a. Informatika
Buletin Informatika merupakan media dialog dan
komunikasi ke-ICMI-an. Untuk mendukung
jalannya dialog ini, redaksi buletin menyediakan Sanggar Kajian Informatika, yang diselenggarakan
setiap menjelang penerbitan. Informatika
terbit setiap dua pekan, yaitu pada setiap tanggal 1 dan 16 per-bulannya.
Melalui sanggar ini, baik kru redaksional buletin maupun sekedar peserta
dialog, diharapkan banyak belajar berdialog dan berdiskusi, menghargai gagasan
dan pendapat orang lain, serta berlatih mengorganisasi dan mengungkapkan
ide-ide dan pemikirannya. Informatika telah
menghasilkan beberapa karya yang bersifat buku diantaranya adalah "Panduan
Sukses Menulis" tahun 2007.
b. Jurnal OASE,
Jurnal ini bermottokan "Media
Insan Cendikia ICMI Kairo". OASE yang memiliki arti sebagai suatu
"Danau kecil di tengah-tengah sahara yang begitu luas" memiliki
pengertian filsafat bahwa apa yang disajikan OASE memang tidak terlalu
berlebihan, namun setidaknya mampu menjadi penyejuk keringnya keilmuan,
gersangnya keimanan dan dahaganya kecendekiawanan, serta wawasan pemikiran.
Tujuannya: Menyajikan khazanah
pemikiran Islam dengan pendekatan kontemporer. Mempromosikan karya-karya dan
potensi kader ummat kepada masyarakat luar.Menjalin silaturrahmi dalam konteks
pengembangan pemikiran dan wawasan di
kalangan anggota ICMI.
D. BAGAIMANA AKTIF DI ICMI ?
ICMI adalah organisasi
kecendekiawanan. Seorang cendekiawan tidak mesti seorang sarjana, akan tetapi
yang lebih diprioritaskan adalah bahwa ia memiki kemauan untuk berfikir dan
beramal secara terus-menerus untuk kemaslahatan bangsanya.
Dengan demikian maka pintu
pengabdian ICMI senantiasa terbuka bagi siapa saja. Untuk lebih memperjelas
wujud parsitipasinya, seseorang dapat memasuki pintu pengabdian ICMI dengan
menjadi anggota, pengurus, donatur atau setidaknya menjadi pendukung atau partisipan
terhadap segala program dan kegiatan ICMI.
5 K
Program
Unggulan
ICMI
·
KUALITAS
IMTAK
·
KUALITAS
PIKIR
·
KUALITAS
KERJA
·
KUALITAS
KARYA
·
KUALITAS
HIDUP
Sumber: Database ICMI ORSAT Kairo
Sumber: Database ICMI ORSAT Kairo
No comments:
Post a Comment